Kamis, 03 November 2011

15 Penyebab Bencana

Gempa bumi, tsunami, gunung meletus, bendungan jebol, jembatan ambruk dan masih banyak lagi bencana yang terjadi di sekitar kita. Secara umum kita menyebutnya bencana alam, tapi apakah hanya sampai disana cara berfikir kita? Tentu tidak, dalam hati kita bertanya-tanya, kenapa, ada apa dan lain sebagainya pertanyaan dalam benak kita tentang kejadian alam atau bencana yang akhir-akhir ini terjadi di negara tercinta Indonesia ini, bahkan hampir di semua permukaan bumi ini. Para ilmuwan sering berdalih bahwa bumi ini sudah tua, bahwa ini gejala alam biasa yang terjadi setiap sekian tahun, bahwa ini adalah hal yang tak terduga, dan masih banyak lagi "bahwa-bahwa yang lain". Ada akibat pasti ada sebab, akibatnya terasa oleh manusia, jelas sebabnya juga berasal dari manusia. "Tidak ada suatu perkara yang terjadi kecuali berasal dari diri kita sendiri" begitulah orang bijak menyampaikan. Bahkan Rosululloh SAW pernah mengingatkan umatnya tentang hal ini. Rasulullah SAW bersabda : "Bila umatku sudah melaksanakan 15 perkara maka bencana sudah pasti terjadi, yaitu:
  1. Bila barang negara sudah diakui/dimiliki oleh orang-orang tertentu;
  2. Barang amanat jadi Ganimah (temuan);
  3. Mengeluarkan zakat dianggap musibah bagi sikaya;
  4. Suami sudah tunduk patuh terhadap istrinya untuk mengerjakan sesuatu yang keluar dari syariat (ajaran islam);
  5. Anak menyakiti kedua orang tuanya sementara kepada temannya berlaku baik;
  6. Terjadi permusuhan caci mencaci antara jamaah mesjid karena perbedaan masalah/pendapat yang bukan prinsip yang mereka pegang;
  7. Diantara yang menjadi memimpin umat baik yang memimpin masyarakat atau agama bukan dari keturunan yang baik-baik;
  8. Seseorang memuliakan seseorang karena takut kejelekannya bukan karena wibawa atau karena akhlak dan ilmunya;
  9. Orang mabuk dan maksiat sudah terlihat dimana-mana;
  10. Seorang pria sudah senang memakai pakaian yang biasanya dipakai wanita;
  11. Kedua orang tua diperlakukan seperti pembantu di dalam rumah tangga;
  12. Sarana untuk maksiat tersebar dimana-mana, seperti bar, kasino, diskotik dan warung remang-remang;
  13. Dancing, dugem dan hiburan yang berbau pornografi dan pornoaksi sudah dianggap kesenian belaka bahkan hiburan yang baik;
  14. Bila umat akhir zaman sekarang ini sudah mencaci maki dan tidak menghiraukan pendapat-pendapat mereka (para ulama);
  15. Bila umat akhir zaman semuanya sudah ingin berlomba-lomba menjadi seorang selebritis/penyanyi yang terkenal;
Semua ini mengundang bencana, bila itu sudah terjadi/dilaksanakan oleh penduduk di dunia akan terjadi gempa bumi besar-besaran dan amblasnya suatu tempat/perkampungan ditelan bumi dan datangnya bencana tersebut rajfatan di tengah malam ketika manusia terlelap dalam tidur".
Saatnya kita mengevaluasi diri kita sendiri, keluarga, lingkungan di sekitar kita, jika 15 perkara tadi sudah jelas didepan mata kita, selayaknya kita sebagai muslim saling mengingatkan dan memperbaiki. Jangan dulu berfikir bagaimana mengubah keadaan dunia, atau mengubah keadaan negara, atau mengubah keadaan masyarakat, atau mengubah keadaan keluarga, tapi mulailah mengubah diri kita sendiri kembali kejalan yang sesuai dengan syariat Islam.
Ingat firman Allah SWT dalam surah Ar-Ruum ayat 41 :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya : "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar)."(QS. Ar Ruum 30:41)
Mudah-mudahan keselamatan dan kedamaian terwujud setelah kita mengusir 15 perkara diatas. Insya Allah...

MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA

♥Ibu ,Ajari Aku untuk Memilih Pendamping Hidup ♥

...
♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆♥


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Suatu hari seorang anak lelaki bertanya kepada sang ibu....Ibu, jika kelak anakmu ini akan menikah, istri seperti apa yang mesti kupilih?"


Sang Ibu yang bijak pun menjawab,"Nak, seorang istri yang baik adalah dia yang saat kau pandang hilanglah resahmu, saat kau pamit menjemput rizki ia lambaikan tangannya sambil mendoakanmu....


Tak lupa sang Ibu bersyair lirih...

Mencipta rumahnya seindah syurga,menjaga anaknya sebening mata,qonaah adalah selendangnya , sejuk di kalbunya dan tunduk pandangannya.


Tapi Ibu... Aku kan belum tahu sifatnya, bagaimana aku dapat mengenalnya? sang anak menyela. Sang Ibu pun menjawab: "Nak... jika kau ingin melihat kasih sayangnya padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya . Jika kau ingin tau apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak , lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya."



"Nak... Jodohmu sudah ada di tangan Allah, jangan pernah kau khawatirkan. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri.. khawatirlah bila kau belum pantas menjadi seorang suami bagi pendampingmu. ..khawatirlah jika ibadahmu hanya untuk dilihat olehnya...


Nak, perbaikilah akhlaqmu, maka kau kan dapatkan gadis pujaan hatimu. Luruskan niatmu, maka kau kan dapatkan bidadari dunia akhiratmu, sempurnakan ikhtiarmu, maka jodohmu kan mendekat padamu..


Sang anak pun mulai mengerti, ia membalas syair sang Ibu...


Apabila telah tiba masaku,untuk segera mengakhiri lajangku

Dengan segenap kemampuan yang Allah berikan kepadaku

Insya Allah segera kutunaikan janjiku

Tapi... bila kuraba hati ini

Terbersit pertanyaan silih berganti ..apakah semua ini kulakukan terlalu dini?

Berdegup jantung di dada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah kudengar

Membuatku ingin segera melaksanakan

Namun bila kulihat aral melintang

Hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar

Hanya kepada Allah lah tempat ku bersandar yang akan menguatkan hatiku yang terkapar

Insya Allah azzamku akan terwujud lancar


Sang Ibu tersenyum dan mendoakan anak tercintanya dengan penuh sadar.


◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦˚☆♥♥☆˚◦☀°•˚◦♥♥◦˚•°☀◦